Senin, 17 Agustus 2009

MACAM-MACAM KATA ULANG

Kata Ulang

Kata Ulang Kata yang mengalami perulangan kata sebagian atau seluruhnya dan mengakibatkan makna yang berbada-beda.

Macam-Macam Kata Ulang

Kata ulang dibagi menjadi 4 macam, yakni:

1. Kata Ulang Utuh (K.U. Dwilingga), yakni perulangan kata yang dialami oleh seluruh kata dasar.

Contoh:

a. anak-anak

b. rumah-rumah

2. Kata Ulang Sebagian (K.U. Dwipurwa), yakni perulangan kata yang dialami oleh sebagian dari kata dasar.

Contoh:

a. pepohonan

b. tetangga

3. Kata Ulang Berimbuhan, yakni perulangan kata yang melibatkan morfem terikat (afiks)

a. kejar-kejaran

b. mobil-mobilan

4. Kata Ulang Salin Suara (K.U. Dwilingga Salin Suara), yakni perulangan kata yang dialami oleh seluruh kata dasar namun mengalami perubahan fonem pada salah satu kata dasarnya.

Contoh:

Perubahan fonem vokal

a. mondar-mandir

b. gerak-gerik

Perubahan fonem konsonan

a. sayur-mayur

b. lauk-pauk

Catatan: kata-kata berikut tidak termasuk kata ulang dalam bahasa Indonesia karena tidak sesuai dengan pengertian kata ulang itu sendiri. Maka kata-kata berikut dinamakan Kata Ulang Semu.

Contoh: a. tiba-tiba

b. kura-kura

c. pura-pura

d. lumba-lumba, dll.

Makna Kata Ulang Dalam Bahasa Indonesia

Macam-macam makna atau nosi kata ulang, di antaranya sebagai berikut.

1. Kata ulang yang menyatakan `banyak tidak menentu`.

Contoh:

- Di tempat kakek, terdapat pepohonan yang rimbun dan lebat sekali.

- Pulau-pulau yang ada di dekat perbatasan dengan negara lain perlu diperhatikan oleh pemerintah.

2. Kata ulang yang menyatakan `sangat`.

Contoh:

- Jambu merah Pak Alex besar-besar dan memiliki kenikmatan yang tinggi.

- Anak kelas IX orangnya malas-malas dan sangat tidak koperatif.

3. Kata ulang yang menyatakan `paling`.

Contoh:

- Setinggi-tingginya Agus naik pohon, pasti dia akan turun juga.

- Zambada dan Edowa mencari kecu sebanyak-banyaknya untuk makanan ikan cupang kesayangannya.

4. Kata ulang yang menyatakan `mirip` / `menyerupai` / `tiruan`.

Contoh:

- Marcel membuat kapal-kapalan dari kertas yang dibuang Pak Mulyanto tadi pagi.

- Ricky main rumah-rumahan bersama Rexy seharian di halaman rumah.

5. Kata ulang yang menyatakan `saling` atau `berbalasan`(resiprok).

Contoh:

- Ketika mereka berpacaran selalu saja cubit-cubitan sambil tertawa.

- Saat lebaran biasanya keluarga di RT IV kunjung-kunjungan satu sama lain.

6. Kata ulang yang menyatakan `bertambah` atau `makin`.

Contoh:
- Biarkan dia main hujan! Lama-lama dia akan bosan juga.

- Ayah meluap-luap emosinya ketika tahu dirinya masuk perangkap penipu kartu kredit.

7. Kata ulang yang menyatakan `waktu` atau `masa`.

Contoh:
- Orang katro dan ndeso itu datang ke rumahku malam-malam.

- Datang-datang dia langsung tidur di kamar karena kecapekan.

8. Kata ulang yang menyatakan `berusaha` atau `penyebab`.

Contoh:
- Setelah kejadian itu dia menguat-nguatkan diri mencoba untuk tabah.

9. Kata ulang yang menyatakan `terus-menerus`

Contoh:
- Anjing buduk dan rabies itu suka mengejar-ngejar anak kecil yang lewat di dekat kandangnya yang bau.

- Lina selalu bertanya-tanya pada dirinya apakah kesalahannya pada Hany dapat termaafkan.

10. Kata ulang yang menyatakan `agak` (melemahkan arti).

Contoh:
- Karena berjalan sangat jauh kaki Putra sakit-sakit semua.

- Jangan tergesa-gesa begitu dong, nanti jatuh!

11. Kata ulang yang menyatakan `beberapa`.

Contoh:

- Sudah bertahun-tahun nenek tua itu tidak bertemu dengan anak perempuannya yang pergi ke Hongkong.

- Mas Agung berminggu-minggu tidak apel ke rumahku. Ada apa ya?

12. Kata ulang yang menyatakan `sifat` atau `agak`.

Contoh:

- Lagak si bencong itu kebarat-baratan kayak dakocan.

- Wajahnya terlihat kemerah-merahan ketika pujaan hatinya menyapa dirinya.

13. Kata ulang yang menyatakan `himpunan pada kata bilangan`.

Contoh:

- Coba kamu masukkan gundu bopak itu seratus-seratus ke dalam tiap plastik!

- Jangan beli makanan banyak-banyak, Nak, nanti uang sakumu habis!

14. Kata ulang yang menyatakan `bersenang-senang` atau `santai`

Contoh:

- Dari tadi padi Filo kerjanya cuma tidur-tiduran di sofa.

- Ular naga panjangnya bukan kepalang berjalan-jalan selalu riang kemari.

Senin, 03 Agustus 2009

KIMIA SMA X

Pelajaran Kimia SMA Kelas X : Tata Nama Senyawa

Hmm… sebenernya gue pengen langsung ngebahas tentang stoikiometri, soalnya stoikiometri itu adalah satu dari sekian banyak bab di kimia yang paling gue suka. Tapi, untuk mengerti stoikiometri seperti nulis-nulis persamaan reaksi dan lain sebagainya, kita perlu memahami konsep tata nama senyawa. Maka untuk kali ini, gue mau nge-review tentang tata nama senyawa kimia dulu.. Oke. Siaaaaaaap! Mulai…

Nah... Hal pertama yang wajib, kudu, mesti, dan harus dilakukan adalah menghapal nama-nama unsur beserta muatannya. Bisa dengan manghapal sistem periodik unsur (SPU), atau paling tidak ingat letaknya di tiap golongan. Misalnya H,Na dan K ada golongan IA (alkali) biloksnya adalah +1. Terus Mg,Ca dll ada di golongan IIA (alkali tanah) biloksnya +2. F,Cl,Br,I ada di golongan VIIA (halogen) memiliki biloks -1. Kemudian O yang ada di golongan VIIIA memiliki biloks -2. Tapi aturan ini nggak mutlak, karena ada beberapa unsur yang punya biloks 2 atau lebih. Maka ada baiknya juga kamu baca tabel anion dan kation untuk mempermudah kamu memahami konsep tata nama.

Pertama kita mulai dengan tata nama senyawa biner. Senyawa biner adalah senyawa yang terdiri dari 2 unsur.. bisa antara Logam+Non-Logam atau antara Non-Logam dengan Non-Logam. Keduanya punya cara yang berbeda..


1. Logam+Non-Logam (dengan biloks logam hanya satu)
Logam + Non-Logam(-ida)

misalnya :











2. Logam + Non-Logam (dengan biloks logam ada lebih dari satu)

Logam(Muatan ditulis dengan angka romawi) + Non-Logam(-ida)

misalnya :













yang gue merah-merahin itu menunjukkan muatan logamnya. Nah sekarang, apa sih bedanya sama tata nama yang sebelumnya? Bedanya adalah, pada tata nama yang pertama (Logam+Non-logam dengan biloks logam hanya 1) si unsur logam hanya mempunyai 1 biloks (bilangan oksidasi) misalnya, Natrium (Na) mutlak hanya memiliki 1 bilangan oksidasi yakni +1. Sedangkan pada penamaan yang ini, bisa kita lihat dan cocokkan di SPU bahwa Ferrum (Fe) biloksnya tidak hanya +3 tapi bisa juga +2, nah itulah bedanya teman...

3. Non-Logam+Non-Logam

Non-Logam+Non-Logam(-ida)
misalnya :









sebenernya nama-nama senyawa di atas nanti lebih lazim disebut dengan awalan 'asam'. misalnya hidrogen klorida jadi asam klorida, hidrogen bromida jadi asam bromida begitu...

terus ada juga :













nah, kalo yang ini sesuaikan sama indeksnya. Biar bisa memahami dengan mudah, coba lo hapalin dulu ini;
1 = Mono
2 = Di
3 = Tri
4 = Tetra
5 = Penta
6 = Heksa
7 = Hepta
8 = Okta
9 = Nona
10 = Deka
Lalu, mari kita bahas satu persatu contoh tadi. CO2, cara membacanya karbon dioksida, dilihat dari angka indeks dari unsur O nya. Kan angka indeksnya 2 jadi ditambah 'di' sebelum nama asli unsur tersebut. Lho? lalu kenapa bukan Monokarbon dioksida? kan angka indeks C nya 1? Memang benar, tapi monokarbon dioksida itu tidak lazim, soalnya kalo mono ada diawal, itu nggak ditulis juga ngga apa kok, sama seperti angka indeks 1, nggak ditulis juga ngga apa kan? Kemudian N2O, dibacanya Dinitrogen Monoksida. Nah baru deh kalo ada mono di unsur kedua harus ditulis.. begitu teman.

4. Tata Nama Senyawa Poliatomik (Anion+Kation)

Wabil khusus buat yang ini, kamu huarus... menghapal anion dan kation, bentuk, muatan beserta namanya.. biasanya di buku kimia kamu ada kok. Banyak-banyak ngerjain soal aja, nanti kamu juga lama-lama inget.

misalnya:











Nah untuk penamaan poliatomik anion kation, yang perlu diperhatikan tata cara penyusunannya adalah, anion selalu ditulis pertama kali, kemudian baru kationnya...

5. Tata Nama Asam

cara menyirikan yang mana yang senyawa asam dan yang mana yang bukan adalah; jika suatu senyawa diawali dengan ion H+ maka senyawa itu disebut senyawa asam.

contoh:













6. Tata Nama Senyawa Basa

Kalau buat penamaan basa, cara menyirikannya adalah dilihat dari adanya ion OH- setelah senyawa logam seperti contoh :


Nah, bagaimana? udah paham belum tentang tata nama senyawa kimia? Semoga udah ya... Akhirnya selesai juga review pertama gue ini.... Nah, semoga review pelajaran gue kali ini bisa bermanfaat yah... Makasih.
refference : buku catetan kimia kelas 1 dari bu ade.